Skandal Pengadaan Buku di Takalar, Jaksa Diminta Usut

ilustrasi

LENSA, TAKALAR – Dugaan praktik gratifikasi dan korupsi mencuat dalam proyek pengadaan buku sekolah di lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Takalar.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua DPW Lembaga Anti Korupsi dan Kekerasan Hak Asasi Manusia (Lankoras-Ham) Sulsel, Adi Nusaid Rasyid.

Dia menyebutkan proyek pengadaan buka itu diduga melibatkan sejumlah pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, termasuk ketua KKKS SD dan MKKS SMP, dalam pengondisian proyek bernilai miliaran rupiah ini.

Berdasarkan temuannya dilapangan, Adi Nusaid Rasyid mengatakan para kepala sekolah diarahkan untuk membelanjakan 15% buku melalui dana BOS hanya kepada satu rekanan yakni CV Media Karya Putra, perusahaan yang berdomisili di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Instruksi itu disebut-sebut datang langsung dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Takalar, dan ditindaklanjuti dengan tekanan psikologis maupun administratif kepada kepala sekolah yang menolak.

“Kalau tidak ikut arahan, RKAS sekolah tidak disetujui,” beber Adi Nusaid Rasyid saat dihubungi wartawan, Selasa (6/5/2025).

Yang mencengangkan, sambung Adi Nusaid Rasyid harga buku yang ditawarkan bisa mencapai empat kali lipat dari harga standar dipasaran.

“Kepala sekolah tidak punya ruang untuk memilih rekanan atau melakukan penyesuaian, mereka hanya diminta untuk menyetujui anggaran yang telah dikondisikan,” pungkasnya.

Dia pun mendesak Kejaksaan Negeri (Kejari) Takalar untuk mengusut tuntus pengadaan buku tersebut yang diduga ada kongkalikong antara pihak Dinas Pendidikan dan pihak penyedia.

“Kami mendesak Kejari Takalar untuk mengusut proyek pengadaan buku ini yang nilai pagunya mencapai miliaran rupiah,” kunci Adi Nusaid Rasyid. (*)

Comment