Usai Demo, Sejumlah Perwakilan Buruh Langsung Temui Kapolda Sulsel

LENSA, MAKASSAR – Sejumlah perwakilan buruh dari berbagai organisasi buruh di Sulawesi Selatan (Sulsel) mendatangi Mapolda Sulsel, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar, untuk bertemu dengan Kapolda Sulsel Irjen Pol Rusdi Hartono, Kamis (1/5/2025)

Kedatangan perwakilan buruh yang bertepatan dengan momentum peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day itu disambut langsung oleh Rusdi Hartono.

Pertemuan tersebut berlangsung hangat di Lobby Lontang Adduppangeng, Lantai 1 Mapolda Sulsel. Dimana, kunjungan silaturahmi dari perwakilan serikat buruh tersebut merupakan gabungan dari Dewan Pimpinan Daerah Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (DPD KSPSI) Provinsi Sulsel.

Rusdi Hartono dalam pertemuan itu menegaskan komitmennya untuk memperkuat komunikasi antara aparat kepolisian dan serikat buruh melalui keberadaan desk ketenagakerjaan tersebut.

“Semoga dengan adanya desk ketenagakerjaan ini bisa menjembatani masalah-masalah yang muncul dan membuka ruang komunikasi yang lebih terbuka,” ujar Irjen Rusdi Hartono.

Ia juga menyampaikan bahwa Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) akan menjadi leading sector dalam pengelolaan desk ini.

“Saya harapkan ini menjadi komitmen kita bersama. Jika ada hal-hal yang perlu disampaikan, silakan langsung hubungi Dirkrimsus,” sambungnya.

Mantan Kapolrestabes Makassar itu juga menegaskan komitmennya terhadap penegakan hukum yang profesional.

“Dari awal saya sudah bicara di depan anggota saya dan menegaskan pentingnya penegakan hukum yang adil. Insya Allah kami akan kelola ini dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Sementara Ketua DPD KSPSI Sulsel, Basri Abbas yang memimpin langsung perwakilan buruh dalam silaturahmi itu menyampaikan apresiasi atas terbentuknya desk ketenagakerjaan di lingkungan Polda Sulsel.

Adanya bagian khusus ketenagakerjaan itu diharapkan menjadi wadah untuk menyelesaikan persoalan-persoalan ketenagakerjaan yang selama ini belum terakomodasi secara maksimal.

Tak lupa, Basri Abbas menyampaikan terima kasih dan harapan besarnya terhadap desk ketenagakerjaan tersebut.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif ini, karena sudah lama kami dambakan. Semoga ini menjadi harapan baru bagi penyelesaian berbagai persoalan hak-hak buruh,” ungkap Basri Abbas.

Untuk itu, dia mengusulkan agar dilakukan sosialisasi masif agar tidak terjadi kesalahpahaman terkait fungsi dan peran desk ketenagakerjaan tersebut.

Sebelumnya, peringatan Hari Buruh Internasional di Kota Makassar, diperingati dengan cara unjuk rasa di beberapa titik oleh ribuan massa buruh dari berbagai organisasi buruh di Sulsel. Seperti di Flyover, Jalan AP Pettarani, maupun di depan gedung DPRD Sulsel.

Khusus di depan gedung DPRD Sulsel, massa KSPSI Sulsel sempat memanas hingga menggedor pintu pagar masuk. Hal tersebut dilakukan karena perwakilan DPRD yang diminta untuk menemui mereka tak kunjung keluar, padahal aksi mereka di tempat tersebut sudah berlangsung kurang lebih dua jam.

Sambil menunggu perwakilan DPRD Sulsel keluar, massa aksi terus berorasi secara bergantian menyuarakan kondisi kaum pekerja saat ini. Beberapa massa lainnya terus menendang pagar pintu masuk gedung DPRD Sulsel yang dijaga sejumlah aparat kepolisian.

Situasi yang memanas itupun sempat membuat pihak kepolisian yang berjaga di lokasi memberikan peringatan. Lewat mobil pengeras suaranya, Polisi meminta dan mengimbau agar massa aksi tetap tenang sambil menunggu perwakilan DPRD Sulsel turun menemui mereka.

Setelah beberapa menit kemudian, Ketua DPRD Sulsel Andi Rachmatika Dewi akhirnya keluar menemui massa KSPSI. Dia keluar dikawal Dir Intel Polda Sulsel Kombes Pol Hajat Mabrur dan sejumlah polisi lainnya.

“Maaf agak terlambat keluar menemui teman-teman karena kami di dalam juga menerima teman-teman buruh lainnya,” ucap Cicu, sapaan akrab Andi Rachmatika Dewi.

Sebelum Cicu menanggapi aspirasi buruh, perwakilan buruh terlebih dahulu membaca sejumlah tuntutannya mengenai sejumlah permasalahan buruh yang dihadapi saat ini.

Ketua DPD KSPSI Sulsel, Basri Abbas mengatakan ada sejumlah persoalan utama yang dihadapi kaum buruh saat ini. Utamanya terkait pelanggaran perusahaan terhadap aturan ketenagakerjaan dan hak pekerja.

“Tuntutan kami agar permasalahan terakhir dari provinsi selatan diselesaikan oleh gubernur. Baik pelanggaran, baik hak normatif yang tidak dibayar untuk tingkat provinsi Sulawesi selatan, untuk nasional,” ujar Basri Abbas.

Dengan begitu, Basri Abbas minta pemerintah dan DPR membuat RUU yang berpihak kepada buruh, utamanya mengenai kesejahteraan buru dan perlindungan hak-hak buruh dalam bekerja.

“Kalau RUU nanti tidak berpihak kepada buruh, kami akan tolak dan kami tetap akan menolak,” sambungnya.

Sementara Cicu, menanggapi tuntutan KSPSI tersebut menyampaikan akan menindaklanjutinya sesuai dengan kewenangan mereka.

“Saya mewakili lembaga DPRD Provinsi Sulawesi Selatan menerima rekomendasi yang teman-teman sampaikan dan insya Allah akan segera kami tindak lanjuti sesuai dengan kewenangan yang kami miliki,” ujar Cicu di hadapan para buruh.

Dalam penyampaiannya, legislator Nasdem itu menyampaikan apresiasinya terhadap para buruh yang disebut sebagai tulang punggung perekonomian Sulawesi Selatan.

“Ijinkan saya sebelumnya mengucapkan selamat dan terima kasih kepada teman-teman kaum pekerja dan buruh. Bahwa sekali lagi, kalian adalah tulang punggung perekonomian Sulawesi Selatan,” ungkapnya.

Cicu juga menyampaikan bahwa apa yang menjadi aspirasi para buruh dalam peringatan May Day ini akan menjadi perhatian pihaknya dan berjanji akan ditindaklanjuti oleh DPRD Sulsel sebagaimana tugas dan wewenang wakil rakyat.

“Dan sekali lagi saya sampaikan bahwa hal-hal yang menyangkut dengan rekomendasi yang disampaikan di sini akan diselesaikan secara bertahap,” janji Cicu.

“Mudah-mudahan tidak dalam waktu yang lama kami coba pilah satu demi satu persoalannya dan kita carikan solusinya secara bersama-sama yang terbaik untuk kita semuanya,” sambungnya.

Bukan itu saja, kepada buruh, Cicu juga mengungkapkan agar para buruh bisa bersama-sama, berkolaborasi dan berkonstribusi untuk kemajuan Sulsel.

Menurutnya, tanpa campur tangan masyarakat, termasuk para buruh dan mahasiswa, Sulsel tidak akan bisa maju dan dikenal sebagai salah satu provinsi yang maju di Indonesia.

“Ingat, kita jaga Sulawesi Selatan ini secara bersama-sama. Bagaimana iklim investasi di Sulawesi Selatan ini harus bagus dan semuanya itu adalah tanggung jawab kami pemerintah serta teman-teman pekerja dan buruh untuk menciptakan iklim investasi yang baik sehingga insya Allah perekonomian Sulawesi Selatan ke depannya akan lebih maju dan sejahtera,” pungkasnya. (*)

Comment