LENSA, MAKASSAR – Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) Sulawesi Selatan (Sulsel) terus mematangkan diri dalam menghadapi tantangan politik ke depan. Meski tergolong partai baru, Gelora Sulsel berhasil menunjukkan komitmen dan daya saing yang cukup kuat di tengah peta politik daerah yang kompetitif.
Pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 lalu, partai yang berdiri pada 28 Oktober 2019 ini sukses menorehkan capaian membanggakan. Gelora Sulsel berhasil meraih 10 kursi di enam kabupaten/kota di Sulsel, sebuah hasil yang cukup signifikan bagi partai pendatang baru.
Di bawah kepemimpinan Muhammad Anis Matta sebagai Ketua Umum, Partai Gelora tampil dengan strategi politik yang matang. Kehadiran sosok mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menjadi magnet tersendiri bagi kader dan simpatisan, termasuk di wilayah Sulawesi Selatan yang dikenal dengan basis politik yang dinamis.
Terbukti, partai ini mampu bersaing dengan sejumlah partai mapan dan merebut kursi di beberapa daerah, di antaranya Kabupaten Takalar dengan tiga kursi, Kota Parepare dua kursi, Kabupaten Pinrang dua kursi, serta Kabupaten Tana Toraja, Wajo, dan Luwu Timur masing-masing satu kursi.
Capaian tersebut menunjukkan bahwa Partai Gelora bukan sekadar pelengkap dalam arena politik, melainkan kekuatan baru yang mulai diperhitungkan oleh partai-partai lain. Kondisi ini menjadi modal penting bagi Gelora Sulsel untuk terus memperkuat struktur dan kaderisasi di tingkat bawah.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Gelora Sulsel, Mudzakkir Ali Djamil, menegaskan bahwa pihaknya kini fokus melakukan pembenahan struktur dan konsolidasi antar kader di seluruh kabupaten/kota. Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar menghadapi Pemilu mendatang.
“Alhamdulillah beberapa waktu yang lalu kita sudah roadshow seluruh kabupaten/kota dan salah satu yang menjadi program strategis kita dalam tahun ini yang harus kita tuntaskan adalah pemenuhan struktur sampai tingkat kelurahan dan desa,” ujar Mudzakkir.
Menurutnya, struktur kepengurusan di tingkat kabupaten/kota hingga kecamatan sudah terbentuk dengan baik. Saat ini, Gelora Sulsel tengah mengupayakan pembentukan struktur di seluruh kelurahan dan desa agar basis partai semakin solid.
“Sejauh ini struk di kabupaten/kota sudah terbentuk, termasuk di tingkat kecamatan. Kita sedang mengusahakan supaya seluruh kabupaten/kota bisa memenuhi seluruh struktur di tingkat kelurahan dan desa,” lanjutnya.
Namun, Mudzakkir mengakui bahwa perjalanan partainya masih dihadapkan pada sejumlah tantangan pasca Pemilu 2024. Meskipun berhasil menempatkan kader di DPRD kabupaten/kota, Gelora Sulsel belum berhasil meloloskan wakilnya di tingkat provinsi maupun DPR RI.
“Kitakan meskipun partai baru tetapi pencapaian kita cukup, kita bisa mendudukkan 10 anggota DPRD kabupaten/kota. Meskipun di tingkat provinsi dan pusat kita belum berhasil meloloskan kader kita di sana,” kata dia.
Kendati demikian, semangat konsolidasi tidak surut. Gelora Sulsel terus melakukan pembinaan bagi kader yang telah duduk di kursi legislatif, dengan harapan kinerja mereka dapat menjadi contoh dan daya tarik bagi masyarakat di daerah lain.
“Kita secara rutin itu ada namanya program Akademi Pemimpin Indonesia, jadi itu ruang bagi struktur untuk melakukan pembinaan, monitoring, kinerja dari DPRD yang ada,” jelas Mudzakkir.
Ia menambahkan, hasil dari pembinaan tersebut cukup membanggakan. Para anggota DPRD Gelora di berbagai daerah dinilai mampu menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya dengan baik sesuai amanah rakyat.
“Dan sejauh ini kinerja mereka di masing-masing daerah cukup membanggakan,” imbuhnya.
Langkah selanjutnya yang tengah diupayakan Gelora Sulsel, kata dia, adalah memperkuat basis di daerah-daerah yang belum memiliki perwakilan di DPRD. Upaya ini menjadi bagian dari target strategis partai untuk menambah kursi di Pemilu mendatang.
“Target kita daerah yang sudah mendudukan anggota DPR-nya kita minta untuk menduplikasi,” ujar Mudzakkir.
Lebih lanjut, Mudzakkir menjelaskan, bagi daerah yang belum memiliki kursi, struktur partai akan diarahkan membuat rencana aksi yang lebih terukur agar mampu menembus legislatif di pemilu berikutnya.
“(Daerah) Kalau belum mendudukan anggota DPRD membuat rencana aksi yang lebih terukur dan bisa kemudian melakukan pengembangan. Sehingga kabupaten/kota yang belum ada kursinya di pemilu yang akan datang itu sudah terisi dua atau tiga kursi,” ungkapnya.
Untuk tahun 2026 mendatang, Gelora Sulsel telah menyiapkan tiga fokus utama sebagai bagian dari persiapan menuju tahapan verifikasi partai politik dan konsolidasi pemilu nasional.
“Pertama adalah mempersiapkan seluruh struktur, tentu saja sebagai bagian dalam menghadapi tahapan verifikasi partai politik,” ujarnya.
Selain memperkuat struktur, partai juga akan membuka rekrutmen besar-besaran bagi masyarakat yang ingin bergabung dan berkontribusi bersama Partai Gelora, termasuk dari kalangan tokoh lokal di berbagai daerah.
“Kedua membuka rekrutmen yang masif pada masyarakat, mengajak bergabung, termasuk tokoh-tokoh yang mungkin punya keinginan untuk berkontribusi di dalam Partai Gelora,” lanjutnya.
Ia menegaskan bahwa pembinaan dan kaderisasi akan menjadi fokus utama ke depan, agar setiap pengurus dan anggota memiliki ideologi, visi, serta semangat yang sama dalam membesarkan partai.
“Yang ketiga pembinaan akan intens kita lakukan, pembinaan kaderisasi. Jadi kita ingin memastikan bahwa struktur pengurus dan anggota yang sudah bergabung dalam partai mengikuti secara intensif proses kaderisasi yang telah diwariskan partai kepada para kader,” Mudzakkir mengakhiri. (*)
Comment