LENSA, MAKASSAR – Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Jufri Rahman berharap delapan rumah sakit dibawah naungan pemerintah Provinsi melakukan peningkatan layanan.
Hal tersebut disampaikan Jufri dalam rapat Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Para Rumah Sakit Provinsi Sulawesi Selatan, di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur, Selasa (21/1/2025).
“Rapat ini juga untuk mendorong delapan rumah sakit ini dapat mengubah pelayanannya kepada masyarakat, sehingga kualitas pelayanan kepada pasien semakin baik dan penghasilan yang diperoleh rumah sakit tersebut untuk tahun 2025 bisa lebih meningkat,” ujarnya
Lebih jauh, kegiatan ini juga membahas capaian serta kendala yang mungkin di hadapi di tahun 2024 dan dapat diperbaiki di tahun 2025. Delapan rumah sakit dibawah naungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan antara lain RSUD Labuang Baji, RSUD Haji, RS Ibu dan Anak Fatima, RS Ibu dan Anak Pertiwi, RSKD Gigi Mulut, RSUD Sayang Rakyat, RS Dadi, dan RSUD La Mappapenning Bone.
“Rapat ini adalah urung rembuk untuk mengetahui apa yang telah dikerjakan rumah sakit ini di tahun 2024, lalu masalah dan kendala apa yang ditemui, kemudian kita bersama-sama mencari solusinya supaya kejadian itu tidak berulang di tahun 2025 ini,” tambah Jufri
Dirinya juga meminta rumah sakit dibawah naungan pemprov menentukan target meski sebelumnya telah ditetapkan dalam APBD Pokok 2025 dan dilakukan penyesuaian untuk masuk pada APBD Perubahan Tahun Anggaran 2025.
“Sebaiknya target itu mengacu kepada realisasi (kinerja) tahun 2024. Dan karena target sudah ditetapkan di (APBD) tahun 2025, kita sesuaikan targetnya itu di anggaran perubahan nanti,” jelasnya.
Direktur Rumah Sakit Labuang Baji, dr Rachmawati Syahrir menjelaskan, rapat ini digelar untuk menilai indikator kinerja delapan Rumah Sakit Provinsi dari kinerja di tahun 2024.
dr Rachmawati, juga membahas terkait kendala-kendala apa yang menjadi hambatan sehingga pendapatan Rumah Sakit Provinsi masih rendah dibandingkan dengan pendapatan rumah sakit swasta.
“Tentu hal-hal yang terkait penganggaran dan strategi marketing menjadi poin utama, yang lebih kepada analisa masalah yang masih harus menjadi fokus untuk Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam menjadikan Rumah Sakit Daerah bisa lebih kompetitif,” tegasnya. (*)
Comment