Munafri Tuntaskan Krisis Air Bersih di Wilayah Timur Makassar

LENSA, MAKASSAR — Tiga dekade penantian warga Perumahan Nusa Tamalanrea Indah (NTI), Kecamatan Tamalanrea, berakhir sudah. Setelah 27 tahun mengandalkan sumur bor dan pompa air seadanya, aliran air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar akhirnya mengalir ke rumah-rumah warga.

Kabar baik itu datang bersamaan dengan kunjungan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, pada Selasa (11/11/2025).
 Munafri, didampingi Direksi PDAM dan Dinas Pekerjaan Umum, meninjau langsung sambungan jaringan baru yang mengalir ke kawasan tersebut.
“Air bersih ini bukan kemewahan, tapi hak masyarakat. Pemerintah harus hadir memastikan setiap warga mendapatkan layanan yang layak,” kata Munafri.
Wilayah NTI bukan nama baru dalam daftar panjang keluhan warga terkait layanan air bersih. Sejak kawasan itu dibangun pada 1997, akses terhadap air bersih kerap menjadi persoalan klasik, terutama saat musim kemarau.
Menurut Munafri, kendala utama yang menyebabkan air tidak mengalir selama ini terletak pada ukuran pipa yang tidak seragam. Setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, tim menemukan perbedaan diameter pipa di beberapa titik jaringan, bahkan sebagian pipa terlalu kecil untuk menampung tekanan air.
“Setelah kita sambungkan pipa dari Tallo ke arah timur kota, kita telusuri ujungnya. Kalau air tidak mengalir, kita cari sumber masalahnya. Ternyata di sini ada perbedaan ukuran pipa, makanya tekanan air tidak maksimal,” ujar Munafri.
Pemerintah Kota Makassar, melalui PDAM, kini sedang melakukan uji coba dengan mengganti pipa berukuran 2 inci menjadi 4 inci atau 6 inci. “Kita pastikan dulu mana ruas yang harus diganti agar tekanannya stabil,” katanya.
Munafri mengatakan, persoalan air bersih tidak hanya terjadi di NTI. Pemerintah Kota bersama PDAM akan memetakan ulang wilayah-wilayah blank spot air bersih, khususnya di kawasan timur Makassar.
“Membangun instalasi air itu tidak sekadar pasang pipa. Harus ada perhitungan jaringan, tekanan, dan kapasitas sumber air. Karena itu kita kerjakan bertahap tapi pasti,” ujarnya.
Ia menegaskan, penyediaan air bersih akan tetap menjadi prioritas utama pemerintahannya bersama Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham. Selain pembenahan jaringan, PDAM juga didorong memperbarui sistem distribusi agar layanan air bersih bisa menjangkau seluruh wilayah kota.
“Pemerintah hadir untuk menjawab kebutuhan dasar warga. Dan air bersih adalah kebutuhan paling mendasar,” kata Munafri.
Direktur Utama PDAM Makassar, Hamzah Ahmad, menyebutkan persoalan air bersih di NTI sudah menjadi perhatian pihaknya sejak lama. Peningkatan debit air dilakukan dari hulu melalui penguatan izin pengolahan air baku yang kini sudah diperoleh dari kementerian terkait.
“Kami sudah menambah kapasitas air baku, lalu memperluas jaringan pipa distribusi utama dari Tallo menuju wilayah timur kota. Beberapa kawasan, termasuk NTI, sudah mulai terlayani,” ujar Hamzah.
Ia menambahkan, saat ini aliran air di NTI sudah mulai stabil, meski pada jam-jam puncak pagi hari masih membutuhkan bantuan pompa. “Pipa yang digunakan di kawasan ini juga sudah kami tingkatkan hingga berdiameter 500 milimeter,” katanya.
Di tengah kunjungan itu, suasana haru sempat menyelimuti warga. Samsuddin Tojeng, warga Blok H Jalan Bakau, mengaku hampir tak percaya saat air bersih mengalir lancar ke rumahnya.
“Selama hampir 30 tahun kami kesulitan air. Sekarang sudah ada perubahan besar. Terima kasih kepada Pak Wali Kota dan Dirut PDAM yang datang langsung lihat kondisi kami,” ujarnya.
Warga NTI berharap upaya peningkatan layanan ini tidak berhenti sampai di situ. Mereka berharap penggantian pipa lama bisa segera dituntaskan agar distribusi air lebih merata. (*)

Comment