LENSA, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar menerima kunjungan Tim Verifikasi Kota Sehat Tingkat Nasional 2025 di Baruga Anging Mammiri, Kamis (02/10/2025).
Tim dipimpin Ketua Tim Validasi Kota Sehat, Andi Anugera, untuk menilai kesiapan Makassar dalam sembilan tatanan Kota Sehat dengan 136 indikator.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyebut program ini bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan standar pembangunan kota yang berorientasi pada kualitas hidup warganya.
“Standarisasi Kota Sehat harus berjalan baik, ada atau tanpa penghargaan,” kata Munafri.
Munafri menekankan, validasi Kota Sehat harus menjadi agenda berkesinambungan, bukan sekadar formalitas. Ia juga menyatakan siap memberikan sanksi jika ada forum atau perangkat kerja yang tidak menunaikan tugasnya.
“Kalau ada hal yang kurang, kami siap perbaiki. Kalau sudah baik, harus dipertahankan bahkan ditularkan ke wilayah lain,” ujarnya.
Pemerintah Kota Makassar mengintegrasikan program Kota Sehat melalui platform digital Makassar Apps For All.
Aplikasi ini menghadirkan akses layanan kesehatan, kanal pengaduan, dan partisipasi publik. Munafri menyebut, pendekatan ini dirancang agar sembilan tatana, mulai dari kesehatan, pendidikan, perlindungan sosial, hingga kesiapsiagaan bencana dapat dirasakan langsung oleh warga.
“Kami ingin Makassar menjadi representasi kota besar yang sejajar, bahkan lebih baik dari kota metropolitan lain di Indonesia,” kata dia.
Ketua Tim Validasi, Andi Anugera, mengatakan proses verifikasi dilakukan bertahap sejak pertengahan tahun, dimulai dari dokumen OPD, klarifikasi daring, hingga validasi lapangan.
“Makassar adalah barometer pembangunan Indonesia Timur. Karena itu, validasi ini penting untuk memastikan dokumen sesuai kondisi riil di lapangan,” katanya.
Menurut Andi, tim kali ini membawa perwakilan lintas kementerian, termasuk dari Sekretariat Negara dan Kementerian Kesehatan. Ia menilai Makassar tidak bisa dipandang sama dengan kabupaten lain di Sulawesi Selatan.
“Sebagai kota metropolitan, Makassar harus disejajarkan dengan Jakarta, Surabaya, dan Medan,” ujarnya.
Tim verifikasi tetap memberi ruang perbaikan selama proses berlangsung. Hasil penilaian akan dibawa ke rapat pleno nasional. “Kalau ada hal-hal yang masih bisa dilengkapi, mohon segera ditindaklanjuti,” kata Andi.
Kementerian tengah mengupayakan agar penghargaan Swasti Saba 2025 dapat kembali digelar di Istana Negara. Jika terwujud, penghargaan akan diserahkan langsung oleh Presiden RI.
“Ini akan menjadi motivasi besar bagi daerah penerima, termasuk Makassar,” kata Andi.
Kunjungan tim verifikasi dijadwalkan berlangsung dua hari, 2–3 Oktober 2025, mencakup validasi di sejumlah lokus, salah satunya Kecamatan Panakkukang. Hasil penilaian akan menentukan apakah Makassar kembali meraih predikat Swasti Saba sebagai Kota Sehat tahun ini. (*)
Comment