LENSA, TAKALAR — Suasana riuh penuh tawa anak-anak mewarnai Baruga Pangranuangku, Kecamatan Pattalassang, Selasa (14/10/2025). Sebanyak 400 anak, termasuk 300 dari keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH), antusias mengikuti Gerakan Makan Telur Bersama yang digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi Sulawesi Selatan ke-356.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga bagian dari kampanye besar untuk meningkatkan kesadaran gizi dan pencegahan stunting di Kabupaten Takalar.

Hadir langsung memantau jalannya kegiatan, Wakil Bupati Takalar Hengky Yasin didampingi Ketua DPRD Takalar Muhammad Rijal. Keduanya bahkan ikut turun tangan membagikan telur rebus kepada anak-anak yang tampak ceria berbaris menunggu giliran.

“Telur adalah sumber protein hewani yang mudah dijangkau dan penting untuk tumbuh kembang anak. Melalui kegiatan ini, kita ingin mengedukasi masyarakat agar semakin peduli terhadap gizi anak,” ujar Hengky Yasin usai menyerahkan telur secara simbolis.

Dalam kegiatan yang berlangsung penuh kehangatan itu, setiap anak menerima dua butir telur rebus. Secara simbolis, Hengky dan Rijal juga turut mengupas dan menyuapi empat anak, sebagai wujud komitmen mereka terhadap gerakan pencegahan stunting di Takalar.

Salah satu orang tua peserta, Sri Wahyuni, mengaku senang anaknya bisa ikut dalam kegiatan tersebut.

“Anak saya sebenarnya suka makan telur, tapi biasanya putihnya saja. Setelah ikut acara ini, dia jadi mau makan kuningnya juga,” ujarnya sambil tersenyum.

Selain makan telur bersama, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pemeriksaan kesehatan gratis. Petugas melakukan penimbangan, pengukuran tinggi dan berat badan, serta memberikan penyuluhan gizi untuk mendeteksi risiko stunting sejak dini.

Wabup Hengky menegaskan, gerakan semacam ini akan terus digencarkan di seluruh kecamatan di Takalar.

“Ini bukan sekadar seremoni. Ini tentang masa depan generasi kita. Kalau anak-anak sehat, maka Sulawesi Selatan akan semakin kuat,” tegasnya.

Kegiatan berlangsung meriah, penuh tawa, dan diakhiri dengan ajakan bersama untuk menjadikan konsumsi telur sebagai kebiasaan sehat dalam keluarga. (*)