LENSA, MAKASSAR – Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Hasil Perkebunan Mineral Logam dan Maritim (BBIHPMM) menggelar Tanda Mata 2025.
Kegiatan ini merupakan ajang temu pelaku industri dan mitra strategis, di D’Edelweis Ballroom Universitas Fajar Makassar, pada Selasa (9/12/2025).
Acara yang mengusung tema “Pelayanan Prima BBIHPMM sebagai Pilar Penguatan Daya Saing Industri Nasional” ini dihadiri sekitar 200 peserta dari kalangan industri, pemerintah daerah, akademisi, asosiasi profesi, hingga media.
Kegiatan tahunan BBIHPMM ini dibuka dengan keynote speech Emmy Suryandari, selaku Kepala BSKJI Kemenperin.
Kemenperin melalui BSKJI terus mendorong pengembangan industri prioritas dari hulu ke hilir untuk mewujudkan kepastian berusaha, persaingan sehat serta mewujudkan industri yang mandiri dan berdaya saing.
Melihat potensi sektor hasil perkebunan, mineral logam, dan maritim di Sulawesi Selatan, BSKJI optimis sinergitas yang kuat antara industri kecil, menengah, dan besar dapat terjalin hubungan yang saling menguntungkan antara skala usaha sektor industri secara nasional.
Emmy Suryandari menjelaskan bahwa peningkatan standar mutu industri dilakukan dengan mengikuti regulasi yang ditetapkan Kementerian Perindustrian, termasuk standardisasi industri. “BSKJI melalui satuan kerja dibawah Kementrian Perindustrian yakni BBIHPMM, bertugas mengaplikasikan seluruh regulasi yang ditetapkan kementerian. Ini kami terapkan kepada seluruh pelaku industri di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, BBIHPMM mengukuhkan komitmen kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU). BBIHPMM juga memperkenalkan lima layanan jasa teknis baru yakni, Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) jenjang Utama, Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (LSSM), Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Lembaga Verifikasi dan Validasi Gas Rumah Kaca (LVV-GRK).
Peluncuran layanan tersebut juga menjadi langkah penguatan ekosistem industri, terutama dalam menyediakan solusi terpadu yang sesuai kebutuhan industri di Sulawesi. BBIHPMM juga memperkenalkan Daeng Siri, maskot Zona Integritas lembaga tersebut menuju predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Seluruh pegawai telah menandatangani Pakta Integritas sebagai komitmen memberikan layanan publik bebas gratifikasi, korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala BBIHPMM, Muhammad Taufiq, menyebut Tanda Mata 2025 bukan sekadar forum apresiasi, melainkan ruang koordinasi untuk memperkuat layanan lembaga tersebut. “Kami berharap lima layanan terbaru dan inovasi Daeng Siri dapat semakin memperkuat ekosistem industri dan meningkatkan sinergi antar pemangku kepentingan,” kata Taufiq.
Ia menambahkan, ajang tersebut menjadi sarana membangun jejaring antara pelaku industri, mulai skala IKM hingga industri besar. BBIHPMM juga memberikan penghargaan kepada pelanggan dengan beberapa kategori sebagai bentuk penguatan kolaborasi jangka panjang.
Penguatan infrastruktur pengujian menjadi bagian penting dari agenda tersebut. Fasilitas pengujian berfungsi memastikan industri memenuhi persyaratan wajib sertifikasi. “Kami berharap para pelaku usaha dapat memenuhi seluruh regulasi sehingga produk mereka lolos pengujian dengan baik,” kata Taufiq.
Menurut Taufiq, seluruh layanan BBIHPMM memiliki signifikansi tinggi bagi peningkatan daya saing industri. Ia mencontohkan sertifikasi produk berbasis SNI yang kini telah ditetapkankan regulasi mengikuti kategori produknya. “Setiap industri harus mengikuti regulasi tersebut mulai penggunaan bahan baku, proses, pengolahan, sampai dengan memastikan kualitas produk akhir yang sesuai standar,” jelasnya.
BBIHPMM saat ini memiliki 15 layanan jasa dan teknis yang menghadirkan solusi bagi pelaku industri khususnya di wilayah Indonesia Timur. Semua layanan tersebut dirancang sebagai one stop solution bagi industri, mulai dari pengujian, sertifikasi, kalibrasi alat, inspeksi teknis, layanan industri hijau, hingga pendampingan teknologi dan verifikasi gas rumah kaca. (*)
Comment