LENSA, TAKALAR – Gerakan Pramuka Kabupaten Takalar memasuki fase baru setelah Bupati Takalar, Mohammad Firdaus Daeng Manye, resmi dikukuhkan sebagai Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) bersama Alamsyah Mile yang dilantik sebagai Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Takalar. Pelantikan dipimpin oleh Ketua Kwarda Sulawesi Selatan, Adnan Purichta Ichsan YL, dalam sebuah upacara yang berlangsung di Baruga Panrannuangku, Kamis (4/12).
Acara ini menjadi momentum penting bagi revitalisasi organisasi Pramuka Takalar, yang dihadiri jajaran Mabicab, para Ketua Kwarran, pembina, pelatih, pamong saka, hingga ratusan anggota Pramuka. Pelantikan ini sekaligus menegaskan arah baru gerakan Pramuka di Takalar yang berupaya menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan tuntutan generasi muda.
Dalam sambutannya, Ketua Kwarcab Takalar, Alamsyah Mile, menyampaikan pesan strategis bahwa pelantikan bukan sekadar seremoni, tetapi titik awal perubahan kultur organisasi.
Ia menekankan bahwa revitalisasi Pramuka Takalar membutuhkan keberanian untuk meninggalkan pola lama yang tidak lagi efektif.
“Organisasi tidak akan bergerak hanya karena struktur telah dibentuk. Ia bergerak ketika manusianya bergerak dengan cara yang terukur, terarah, dan konsisten,” ujarnya.
Pandangan ini sejalan dengan visi Bupati Takalar, Daeng Manye, yang tengah mendorong percepatan transformasi daerah melalui tata kelola modern dan berbasis digital.
Pramuka dan Ekonomi Digital: Arah Baru Takalar Maju
Ketua Kwarcab juga menyinggung bahwa Pramuka harus mampu menyelaraskan diri dengan visi Takalar Maju dan Berdaya Saing melalui Ekonomi Digital yang digagas Bupati Daeng Manye.
Meski kerap dianggap bukan bagian dari gerakan kepanduan, menurutnya ekonomi digital memberi peluang besar untuk memodernisasi pembinaan karakter.
Ia menekankan bahwa Pramuka dapat menjadi motor literasi digital, etika digital, hingga kepemimpinan muda yang relevan dengan kebutuhan generasi milenial dan Gen Z.
Tekankan Standar Kerja “Takalar CEPAT”
Dalam pidatonya, Ketua Kwarcab menyoroti standar kerja Takalar CEPAT, sebuah prinsip manajemen yang dipopulerkan Bupati Daeng Manye.
Ia mengingatkan bahwa kecepatan bukan berarti terburu-buru, tetapi berpikir kritis, mengeksekusi secara disiplin, dan menghasilkan output yang terukur.
“Cepat berpikir berarti memeriksa asumsi. Cepat bertindak berarti mengeksekusi tanpa menunda. Cepat hasilnya berarti menunjukkan dampak nyata bagi gugus depan,” tegasnya.
Empat Prioritas Strategis Pramuka Takalar 2025–2030
Kwarcab Takalar menetapkan empat fokus utama:
1. Penguatan Gugus Depan sebagai pusat pembinaan karakter.
2. Transformasi digital sistem administrasi, pelaporan kegiatan, hingga publikasi yang informatif.
3. Peningkatan kualitas pembina dan pelatih melalui pelatihan berkelanjutan.
4. Program berdampak tinggi, termasuk kesiapsiagaan bencana, wirausaha muda, literasi digital, dan program kepemimpinan remaja.
Agenda ini dianggap krusial untuk memastikan Pramuka Takalar tetap relevan dan mampu mendukung akselerasi pembangunan daerah.
Daeng Manye: Kolaborasi dan Akselerasi untuk Pramuka yang Maju
Pelantikan Mabicab di bawah kepemimpinan Bupati Mohammad Firdaus Daeng Manye mempertegas komitmen Pemkab Takalar dalam memperkuat pembinaan generasi muda. Pemerintah daerah menempatkan Pramuka sebagai mitra strategis dalam membangun karakter dan kesiapan SDM Takalar menghadapi era modern.
Pengurus baru diharapkan mampu membangun ekosistem organisasi yang kolaboratif, adaptif, dan berorientasi hasil yg selaras dengan arah kebijakan Pemkab Takalar. (*)
Comment