LENSA, MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar memastikan revitalisasi Lapangan Karebosi akan mulai dikerjakan pada 2026. Proyek penataan ruang publik bersejarah tersebut akan dibiayai melalui APBD Pokok 2026 yang telah disahkan.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin mengatakan revitalisasi Karebosi tidak hanya berfokus pada perbaikan fisik, tetapi juga penataan fungsi kawasan agar lebih modern dan fungsional tanpa menghilangkan nilai historisnya.
“Pertemuan ini menjadi titik terang, Tujuanya bagaimana pembangunan lapangan Karebosi direalisasikan menjadi jadi ikon kota,” kata Munafri saat menerima Ketua Badan Pembina Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS) Andi Ilhamsyah Mattalatta, Jumat (19/12/2025).
“Tidak mungkin semua ini berjalan tanpa kepastian hukum dan infrastruktur pendukung. Karena itu saya berharap kita bisa lakukan ini duuduk bersama-sama, membahas terbaik,” sambung Munafri.
Penataan tahap lanjutan akan difokuskan pada lapangan tenis dan basket di sisi barat Karebosi, tepatnya di sepanjang Jalan Kajaolalido. Pemerintah bahkan merencanakan lapangan basket berstandar internasional dengan konsep indoor.
Munafri menegaskan, Pemkot kini memiliki dasar hukum kuat untuk melanjutkan revitalisasi setelah menerima Sertipikat Hak Pengelolaan (HPL) atas kawasan Karebosi seluas 107.500 meter persegi.
Sekarang status Karebosi sudah 100 persen sah, baik de facto maupun de jure, sebagai milik Pemerintah Kota Makassar.
Menurut Munafri, kepastian status aset menjadi penting untuk mencegah praktik penyalahgunaan aset negara. Ia menyinggung masih banyak aset pemerintah yang berpindah tangan tanpa dasar hukum jelas.
“Kalau kita pakai istilah mafia tanah, jangankan lapangan, sekolah pun bisa tiba-tiba hilang. Padahal itu jelas aset pemerintah. Karena itu, dasar hukum ini menjadi pegangan kuat bagi kami,” terang Munafri.
Pemerintah Kota, lanjut Munafri, juga menindaklanjuti temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait pemanfaatan lapangan tenis, basket, dan voli di kawasan Karebosi oleh pihak lain tanpa kontribusi resmi.
“Aset negara tidak boleh dikelola tanpa dasar hukum yang jelas,” ujar Munafri.
Ia mengungkapkan, kondisi fisik sejumlah area di Karebosi saat ini memprihatinkan. Sejumlah lapangan yang lama tidak difungsikan dipenuhi semak dan genangan air, sehingga membutuhkan penanganan lingkungan yang serius.
Terkait proyek sebelumnya, Munafri menjelaskan revitalisasi Karebosi sempat ditenderkan pada 2023 dan mulai dikerjakan pada 2024. Kontraktor bahkan telah menerima uang muka 30 persen. Namun progres pekerjaan di lapangan hanya mencapai sekitar 7 persen.
“Yang dikerjakan hanya tiang pancang beton di tengah lapangan. Ini menjadi pekerjaan rumah besar,” ujar Munafri
Dalam enam bulan terakhir, kata Munafri, pemerintah mendorong penyelesaian persoalan kontrak tersebut agar revitalisasi dapat dilanjutkan tahun depan. Pemerintah juga tidak dapat mengubah desain proyek secara sepihak karena berpotensi menghilangkan aset yang telah dibayar.
Jika revitalisasi di sisi selatan Jalan Kartini dan timur Jalan Jenderal Sudirman rampung pada 2026, Pemkot akan melanjutkan penataan kawasan barat Karebosi secara bertahap.
Munafri menekankan pentingnya kesepakatan bersama dengan seluruh pihak, termasuk Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan, agar pengelolaan Karebosi ke depan lebih modern, profesional, dan memberi manfaat ekonomi serta sosial bagi warga.
“Kita mau duduk bersama, membahas solusi agar revitalisasi ini benar-benar memberi manfaat luas,” kata Munafri.
Pihak Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan menyatakan dukungan terhadap langkah Pemkot Makassar. Perwakilan keluarga pendiri YOSS, Andi Ilhamsyah Mattalatta, mengatakan apa yang disampaikan Wali Kota sejalan dengan semangat YOSS sejak berdiri pada 1957.
“Aset ini kami kelola dengan segala keterbatasan semata-mata untuk menjaga keberlanjutan fasilitas olahraga,” kata Andi Ilhamsyah.
Ia mengakui pengelolaan sarana olahraga kerap menghadapi tantangan pembiayaan dan tekanan pasar. Menurutnya, keterbukaan dan komunikasi antara pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan menjadi kunci agar Karebosi tetap berfungsi sebagai ruang olahraga publik.
“Kami terbuka untuk duduk bersama selama tujuannya jelas, yaitu menjaga fungsi sarana olahraga di Karebosi,” ujar Andi Ilhamsyah. (*)
Comment