Pemkot Makassar Refleksi Akhir Tahun 2025, Munafri: Jadi Fondasi Perbaikan Tata Kelola

LENSA, MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar menggelar Refleksi Akhir Tahun 2025 untuk mengevaluasi kinerja pemerintahan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Novotel Makassar, Rabu (17/12/2025).
Refleksi akhir tahun tersebut mengusung tema Menakar Capaian Kinerja Kolektif dan Komitmen Perbaikan Tata Kelola Pemerintah Kota Makassar. Agenda ini menjadi ruang evaluasi setelah hampir sebelas bulan pemerintahan Munafri–Aliyah berjalan.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin mengatakan refleksi ini bukan ditujukan untuk mencari siapa yang benar atau salah, melainkan untuk mengukur sejauh mana kinerja pemerintah daerah dirasakan masyarakat.
“Hasil survei ini bukan untuk saling menyalahkan. Ini menjadi ukuran bagi kita semua tentang bagaimana model kerja dan arah kebijakan ke depan,” kata Munafri.
Menurut dia, hasil evaluasi dan survei kepuasan publik harus dijadikan pijakan untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan secara berkelanjutan. Ia menegaskan, refleksi akhir tahun bukanlah penilaian final, melainkan fondasi untuk bekerja lebih baik.
“Ini bukan akhir dari segalanya. Justru menjadi landasan kita untuk berpikir dan bekerja lebih keras demi membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, berwibawa, dan bertanggung jawab,” ujar Munafri.
Munafri juga menyoroti masih minimnya inovasi yang dihasilkan sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Ia mendorong seluruh perangkat daerah menjadikan momentum refleksi ini sebagai ruang evaluasi sekaligus penentuan langkah lanjutan.
“Masih ada SKPD yang belum mampu membangun inovasi. Forum ini menjadi kesempatan kita melihat apa yang kurang dan apa yang harus dilakukan ke depan,” kata Munafri.
Refleksi Akhir Tahun 2025 ini menghadirkan tiga narasumber dari kalangan akademisi dan lembaga riset, yakni Tim Ahli Pemerintah Kota Makassar sekaligus Ketua Asosiasi Dosen STIA LAN, Muh. Idris; Dosen Pascasarjana Ilmu Politik dan Hubungan Internasional FISIP Universitas Hasanuddin, Adi Surya Culla; serta Direktur Eksekutif Parameter Publik Indonesia, Ras MD. (*)

Comment