
LENSA, MAKASSAR — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin alias Appi, dalam memperkenalkan “Kota Daeng” ke kancah internasional. Dukungan ini disampaikan menyusul kunjungan kerja Appi ke Yokohama, Jepang, dalam agenda Asia Smart City Conference (ASCC) 2025.
Kunjungan tersebut dilakukan untuk mempromosikan berbagai program strategis Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar kepada negara lain yang turut hadir, khususnya dalam bidang pembangunan infrastruktur dan peluang kerja sama ekonomi. DPRD Makassar menilai langkah itu sebagai upaya positif untuk membuka ruang investasi baru bagi kota ini.
Wakil Ketua DPRD Kota Makassar, Anwar Faruq, mengakui bahwa detail teknis terkait kunjungan tersebut belum sepenuhnya dipahami dirinya. Namun, ia menegaskan bahwa selama agenda itu membawa manfaat bagi daerah, maka tidak ada alasan bagi DPRD untuk tidak memberikan dukungan.
“Tapi jika kunjungan ini menggaet investor itu berartikan bagus, karena artinya kan akan ada investasi yang masuk untuk Kota Makassar dan membangun,” kata Anwar saat diwawancara Rakyat Sulsel, Jumat (28/11/2025).
Menurut Anwar, prinsip utama DPRD adalah mendukung setiap langkah pemerintah daerah yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ia menilai kunjungan kerja ke luar negeri oleh wali kota merupakan hal lazim, terlebih jika memiliki nilai strategis untuk masa depan Kota Makassar.
Ia juga menegaskan bahwa kunjungan Appi ke Jepang ini bukan sekadar perjalanan dinas, tetapi membawa misi untuk memperluas jejaring peluang kerja sama internasional. Hal ini dianggap sebagai langkah luar biasa karena berpotensi menghadirkan manfaat langsung bagi masyarakat.
“Jelas, karena kunjungan ini hal yang luar biasa, karena akan membawa kebaikan bagi Kota Makassar,” ungkap legislatif dari PKS tersebut.
Dalam forum ASCC 2025, Wali Kota Appi diketahui menawarkan sejumlah program Pemkot Makassar, termasuk pengembangan pengelolaan sampah dan lingkungan. Jepang dinilai sebagai salah satu negara dengan sistem pengelolaan lingkungan terbaik di dunia, sehingga menjadi mitra yang tepat untuk kerja sama akan masalah tersebut.
“Jepang adalah negara berkembang, negara yang sudah maju,” ujarnya.
Pemkot Makassar disebut tengah mengidentifikasi program mana saja yang cocok untuk diadopsi atau disinergikan dengan sistem yang telah berhasil diterapkan di Jepang. Hal ini diharapkan dapat mempercepat peningkatan kualitas layanan publik di Kota Makassar kedepannya.
“Pemerintah tentu melihat mana ini program-programnya yang cocok untuk diterapkan di Kota Makassar nantinya,” sambungnya.
Dari sisi pendanaan, peluang kerja sama dengan negara luar juga dinilai memberikan keuntungan besar. Dengan adanya investasi atau dukungan pendanaan eksternal, beban APBD untuk membiayai program prioritas dapat berkurang, sehingga anggaran dapat dialokasikan ke sektor lainnya.
“Dan tentunya dari sisi permodalan dalam dalam mengelola kerjasama itu akan bagus, tidak hanya mengambil dana dari APBD kita, tapi ada kerjasama dan itu tentu akan sangat bagus,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, pada Selasa (26/11/2025) lalu, Appi bersama rombongan menghadiri sesi City Presentation on Urban Challenges and Climate Change, sebuah forum yang mempertemukan berbagai kota dunia untuk berbagi strategi menghadapi persoalan perkotaan dan penataan persampahan.
Dalam forum tersebut, Appi sebagai representasi utama Kota Makassar, menyampaikan langsung berbagai tantangan urban yang sedang dihadapi kota besar pesisir seperti Makassar, menuju Zero Waste Energy.
Pada sesi City Presentation on Urban Challenges and Climate Change, Wali Kota Makassar menegaskan komitmennya dalam menangani persoalan lingkungan dan perubahan iklim.
Di hadapan peserta dari berbagai negara, Appi juga memaparkan langkah-langkah konkret yang telah dan sedang dilakukan Pemkot Makassar dalam mengelola sampah dan membangun perilaku masyarakat yang lebih peduli lingkungan.
“Pada kesempatan ini, saya ingin menjelaskan kepada semua apa yang kami lakukan di Makassar untuk menangani isu lingkungan. Ini presentasi kami,” ujar Appi dalam materinya.
Selain itu, ia juga ikut memaparkan profil Kota Makassar sebagai konteks utama tantangan pengelolaan lingkungan di wilayah perkotaan pesisir.
“Ini adalah profil Kota Makassar. Kami berada di bagian timur Indonesia. Kami adalah kota terbesar di bagian timur Indonesia dengan populasi 1,47 juta jiwa,” tuturnya.
“Dan ada 12 pulau yang mengelilingi kota. Kami berada di wilayah seluas 175 kilometer persegi, dan dengan garis pantai sepanjang 35 kilometer,” sambungnya. (*)
Comment