LENSA, PAREPARE — PSM Makassar harus menelan pil pahit setelah dikalahkan Arema FC 1-2 lewat skenario comeback pada pekan ke-9 Super League 2025/2026. Caretaker Pelatih PSM, Ahmad Amiruddin, membeberkan penyebab utama timnya kewalahan meski sempat unggul terlebih dahulu.
PSM tampil percaya diri di babak pertama dan memimpin lewat gol Victor Luiz. Namun, momentum berubah di babak kedua. Menurut Ahmad Amiruddin, masalah bermula dari pergantian pemain yang harus dilakukan lebih cepat dari rencana.
“Masalahnya itu, ada pergantian pemain di awal babak kedua. Lasi (Syahrul Lasinari) tiba-tiba merasa kurang enak badan, tanpa kami ketahui sebelumnya,” ujar Ahmad usai laga di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Minggu (19/10/2025).
Masuknya Rizky Eka sebagai pengganti membuat komposisi lini belakang berubah. Meski tampil agresif, Rizky dinilai kurang maksimal dalam situasi bertahan, terutama di sisi kanan pertahanan.
“Dari pergantian itu, justru terjadi gol dari posisi tersebut. Ini menjadi tanggung jawab kami sebagai pelatih. Ke depan, kami harus lebih detail dalam mempersiapkan pergantian pemain,” lanjutnya.
Ahmad menjelaskan bahwa pilihan memasukkan Rizky didasarkan pada performa latihan. Sementara Dzaky, opsi lainnya, belum dalam kondisi terbaik usai membela Timnas Indonesia.
Selain masalah pertahanan, ia juga menyoroti lini serang PSM yang kembali gagal memanfaatkan peluang.
“Yang pasti, evaluasi utama kami ada di lini depan. Ada beberapa peluang yang seharusnya bisa menjadi gol. Ke depan, kami harus meningkatkan kualitas penyelesaian akhir dan pengembangan permainan,” tegasnya.
Ahmad menekankan dua fokus utama untuk laga selanjutnya: tidak mudah kebobolan dan lebih efektif mencetak gol.
“Untuk menjadi tim yang bagus, pertama kami tidak boleh kebobolan. Setelah itu, baru bagaimana kami bisa mencetak gol lebih banyak dari lawan,” pungkasnya.
Di laga ini, PSM sebenarnya mendominasi babak pertama. Namun setelah jeda, Arema tampil lebih agresif dan berbalik unggul lewat gol Valdeci dan Arkhan Fikri. (*)
Comment