LENSA, WAJO – Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) dan Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI) ke-1 bakal digelar di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, 1–7 Oktober 2025.
Kegiatan dipusatkan di Pondok Pesantren As’adiyah, dengan tiga titik utama.
Antara lain, Ponpes As’adiyah Lapongkoda, Kampus Mahad Aly As’adiyah, dan Kampus As’adiyah Macanang, Kecamatan Majauleng.
Kompetisi pendalaman Kitab Kuning ini akan diikuti ribuan peserta dari 34 provinsi di Indonesia.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI, Dr Basnang Said, menyebut persiapan teknis telah dimatangkan.
“Seluruh teknis mulai dari transportasi, akomodasi, konsumsi, persiapan pembukaan dan lainnya Insya Allah sudah siap,” ujarnya, Minggu (21/9/2025).
Kegiatan ini rencananya dibuka Menteri Agama RI Prof KH Nasaruddin Umar dan ditutup Wakil Menteri, Dr Romo H.R Muhammad Syafi’i.
“Bakal hadir juga Menlu Sugiono, Mendagri Tito Karnavian, dan Menko PMK Pratikno (masih tahap konfirmasi kehadiran),” sambung Basnang Said.
Sejumlah negara turut berpartisipasi, di antaranya Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Filipina, Vietnam, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste.
“Termasuk dokumen kepesertaan sebagian besar sudah lengkap,” jelasnya.
“Peserta nasional diikuti 34 dari total 38 provinsi. Empat provinsi belum memiliki kantor wilayah Kemenag, sehingga bergabung dengan induknya,” tambahnya.
Dilansir dari laman mqkn.kemenag.go.id, Menteri Agama Prof Dr Nasaruddin Umar menyebut MQKI sebagai ajang pengembangan kemampuan santri dan mahasantri dalam mengkaji Kitab Kuning.
“Diharapkan mampu meningkatkan kemampuan santri dan mahasantri dalam melakukan kajian dan pendalaman Kitab Kuning sebagai bagian dari proses kaderisasi ulama dan tokoh masyarakat di masa depan,” ungkapnya.
MQKI Internasional 2025 dibagi menjadi empat makra: Marhalah Ula, Marhalah Wustha, Marhalah Ulya, dan Ma’had Aly.
Sebelumnya, Kepala Bidang PD Pontren Kanwil Kemenag Sulsel, Dr Muhammad Yunus, menyebut pihaknya tengah meninjau lokasi kegiatan.
“Hari ini Sekretaris Dirjen Pendis Kemenag RI, Prof Suyitno, bersama Kakanwil Kemenag Sulsel melakukan monitoring di beberapa lokasi kegiatan MQKI,” tuturnya.
“Tentu sebagai tuan rumah kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik. Setiap kafilah, baik dari provinsi maupun luar negeri, mendapat pendampingan penuh sejak tiba di bandara hingga kembali. Begitu pun selama di Wajo,” tandasnya. (*)
Comment