PPP Sulsel Pastikan Dorong Satu Nama Calon Ketua Umum di Muktamar

Ketua DPW PPP Sulsel, Imam Fauzan Amir Uskara.

LENSA, MAKASSAR – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku telah mengantongi satu nama untuk didorong menjadi Ketua Umum PPP periode 2025–2030. Meski nama itu sudah ada, pengurus memilih untuk merahasiakan.
Adapun nama tersebut nantinya akan dibawa ke Muktamar X PPP yang dijadwalkan berlangsung di Jakarta pada 27–29 September mendatang.
Ketua DPW PPP Sulsel, Imam Fauzan Amir Uskara, menegaskan konsolidasi internal di daerah berjalan solid.
“PPP Sulawesi Selatan sudah punya satu nama untuk didukung. Tapi maaf saya tidak bisa sebutkan identitasnya sekarang,” kata Imam Fauzan, Rabu (17/9/2025).
Meski masih menutup rapat nama figur yang akan diusung, putra Wakil Ketua Umum PPP Amir Uskara itu memberi catatan khusus. Ketua umum dan sekjen terpilih nantinya harus mampu mengembalikan kekuatan PPP di parlemen pada Pemilu 2029.
“Intinya siapapun ketua umum dan sekjennya nanti, mau kader atau figur eksternal, harus mampu membawa PPP lolos ke parlemen,” tegasnya.
Imam Fauzan menambahkan, yang juga penting adalah pembenahan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (AD/ART) partai yang menurutnya masih lemah.
“Soal figur, siapapun yang terpilih nantinya, itulah yang terbaik. Kami akan umumkan pada momentum dan waktu yang tepat,” ungkapnya.
Sejauh ini, sejumlah nama kandidat mulai mencuat. Agus Suparmanto, kader PKB sekaligus mantan Menteri Perdagangan, telah lebih dulu mendeklarasikan diri siap maju sebagai calon Ketua Umum PPP.
Sementara Muhamad Mardiono, Plt Ketua Umum PPP saat ini, disebut-sebut masih punya kans besar untuk melanjutkan kepemimpinan.
Selain itu, nama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman serta Sandiaga Salahudin Uno, Ketua Bappilu PPP pada Pemilu 2024, juga sempat masuk radar bursa calon.
Namun Imam menegaskan, DPW PPP Sulsel tetap bulat pada satu nama yang diyakini mampu membawa partai berlambang Kabah itu bertahan di Senayan.
“Satu nama saja yang dibawa ke Jakarta dan 40 suara itu bulat ke satu nama,” kuncinya. (*)

Comment