LENSA, MAKASSAR – Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menegaskan pentingnya peran guru dalam menjaga integritas dan martabat dunia pendidikan. Ia menyebut tugas utama seorang pendidik adalah memanusiakan manusia, yakni membimbing peserta didik menjadi pribadi yang utuh.
“Persoalan di dunia pendidikan bukan hal baru. Ini sudah berlangsung lama dan perlu disuarakan lebih lantang,” kata Munafri dalam pengukuhan Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Makassar masa bakti 2025–2030 di Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Sulawesi Selatan, Jalan AP Pettarani, Kamis (18/9/2025).
Munafri mengakui, banyak faktor yang mempengaruhi integritas guru, mulai dari masalah keluarga hingga tekanan lingkungan. Untuk menjawab tantangan ini, Pemkot Makassar mendorong kolaborasi erat dengan PGRI.
“Kami berharap PGRI dan pemerintah kota bisa sama-sama memikirkan apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kualitas guru di Makassar,” ujar Munafri.
Ia menargetkan Makassar menjadi barometer kualitas guru di Indonesia. Menurutnya, profesi guru harus mendapat perhatian khusus agar mampu menyampaikan ilmu secara optimal kepada peserta didik.
“Tahun ini, intervensi kami terhadap infrastruktur pendidikan, khususnya di wilayah kepulauan, akan menjadi prioritas. Kami juga bekerja sama dengan perusahaan swasta untuk memperbaiki gedung sekolah,” kata Munafri.
Munafri menekankan pentingnya kemandirian guru agar tidak terbebani masalah rumah tangga maupun tekanan hidup lainnya. Ia berharap PGRI dapat menjadi wadah aspirasi bagi guru di Makassar.
“Pendidikan dan profesi guru harus menjadi central point pemikiran bersama, supaya guru benar-benar dihormati dan dihargai di tengah masyarakat,” ucap Munafri.
Ia juga mengingatkan agar pengurus PGRI tetap memprioritaskan tugas utama sebagai pendidik.
“Jangan sampai terlalu sibuk mengurusi organisasi, lalu melupakan tugas utama mengajar,” tegas Munafri.
Munafri menambahkan, setiap pergantian kepengurusan organisasi tidak boleh menghapus program kerja yang telah berjalan baik.
“Yang bagus ditingkatkan, yang tidak bagus dihilangkan. Program PGRI harus berkelanjutan,” kata Munafri.
Tak hanya itu, Munafri juga menyinggung kesejahteraan guru. Ia bahkan mengandaikan, bila gaji guru mencapai Rp50 juta per bulan, profesi ini akan menjadi pilihan paling diminati.
“Kalau gaji guru rata-rata Rp50 juta, saya yakin setiap pendaftaran jadi guru akan paling ramai di Indonesia,” ujarnya.
Meski demikian, ia mengakui hal itu masih jauh dari kenyataan. Untuk sementara, Pemkot Makassar berupaya meningkatkan insentif, terutama bagi guru yang bertugas di wilayah kepulauan.
“Alhamdulillah, bulan ini kita mulai penambahan insentif guru yang mengajar di pulau-pulau terluar. Anggarannya sudah disiapkan dan akan diatur secara bertahap,” kata Munafri.
Munafri menilai perbaikan kualitas guru juga harus diiringi pembenahan kurikulum pendidikan karakter dan akhlak. Ia mendorong PGRI menjadi saluran aspirasi guru, sehingga setiap persoalan yang mereka hadapi dapat disuarakan dan dicarikan solusi.
“Dibutuhkan proses yang lebih komprehensif untuk membawa pendidikan dan profesi guru ke level maksimal,” pungkas Munafri. (*)
Comment