LENSA, SULSEL – Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, kembali mengungkit pengalaman pahitnya saat berkarier sebagai pemain di Italia. Ia menuntut Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) untuk meminta maaf atas tuduhan doping yang sempat merusak reputasinya.
Kisah itu bermula pada musim 2001-2002, saat Guardiola membela Brescia. Dalam dua kali tes doping, hasil menunjukkan ia positif menggunakan nandrolone.
Kasus pertama terjadi setelah laga Piacenza versus Brescia pada 21 Oktober 2001. Sebulan kemudian, hasil serupa kembali muncul seusai pertandingan melawan Lazio. Atas dasar itu, Guardiola dijatuhi hukuman larangan bermain selama empat bulan.
Namun, bertahun-tahun kemudian, terbukti bahwa hasil tes tersebut keliru. Pada 2009, pengadilan resmi membebaskan Guardiola dari semua tuduhan doping.
Meski demikian, luka lama itu rupanya masih membekas. Lebih dari satu dekade setelah gantung sepatu, Guardiola menegaskan bahwa FIGC semestinya memberikan permintaan maaf resmi atas kesalahan fatal yang pernah menodai namanya. (*)
Comment