LENSA, JAKARTA – Pemerintah resmi meluncurkan program paket ekonomi 2025 yang terdiri dari 8 program akselerasi, 4 program lanjutan, dan 5 program penyerapan tenaga kerja (8+4+5).
Program ini dirancang untuk mendorong penyerapan tenaga kerja, meningkatkan daya beli masyarakat, dan memperkuat pertumbuhan ekonomi.
Penyerapan Tenaga Kerja Berkualitas
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, Fithra Faisal, menjelaskan program ini memberikan solusi bagi pekerja lepas tanpa kontrak, termasuk pengemudi ojek online (ojol). Salah satu inisiatifnya adalah diskon 50% iuran BPJS Ketenagakerjaan untuk ojol, sopir, kurir, dan pekerja logistik.
Program akselerasi juga mencakup pemagangan bagi 20 ribu lulusan baru perguruan tinggi dengan uang saku Rp3,3 juta per bulan, serta program padat karya tunai di Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum.
Selain itu, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih ditargetkan menyerap lebih dari 1 juta tenaga kerja, dan Kampung Nelayan Merah Putih lebih dari 200 ribu tenaga kerja.
Meningkatkan Daya Beli Masyarakat
Program ini juga menjaga daya beli masyarakat melalui bantuan pangan 10 kg beras selama dua bulan kepada 18,3 juta keluarga penerima manfaat, serta perluasan PPh 21 ditanggung pemerintah bagi pekerja sektor pariwisata.
Program padat karya tunai pun menyediakan penghasilan langsung bagi pekerja, sehingga pengeluaran masyarakat berkurang dan daya beli meningkat.
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Paket ekonomi 8+4+5 diharapkan mendukung target pertumbuhan ekonomi 5,2% pada akhir 2025.
Menurut Fithra, stimulus yang fokus pada disposable income ini menjadi salah satu faktor menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap di atas 5,12% pada kuartal II 2025. (*)
Comment