LENSA, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan perlunya penguatan integritas birokrasi melalui pengawasan ketat terhadap seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Hal ini ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Survei Penilaian Integritas (SPI) 2025 bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Ruang Sipakalebbi, Kamis (28/8/2025).
Munafri menilai uang negara harus dikelola secara transparan dan tepat sasaran. Ia mendorong langkah preventif dengan menempatkan personel Inspektorat di setiap SKPD agar proses pengawasan lebih efektif sejak awal.
“Saya mau di setiap OPD ada satu orang Inspektorat yang melakukan audit secara berkala,” kata Munafri.
Selain pengawasan, Munafri menyoroti praktik belanja pemerintah yang kerap tidak seimbang.
Menurutnya, OPD cenderung membesarkan kegiatan dengan melibatkan banyak vendor meski anggarannya terbatas.
Pola itu, kata Munafri, berpotensi melahirkan kongkalikong yang hanya menguntungkan segelintir pihak tanpa berdampak nyata bagi masyarakat.
Karena itu, ia meminta agar standar kualitas menjadi prioritas dalam Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ). “Standarisasi pekerjaan dan rekanan harus benar-benar berkualitas. Hasil belanja pemerintah jangan hanya selesai administrasi, tapi juga bermanfaat untuk masyarakat,” ujar Munafri.
Munafri juga mengingatkan pejabat agar tidak membuat komitmen di luar pekerjaan resmi. Ia menilai komitmen yang tidak jelas kerap menghambat jalannya program karena tidak memiliki kepastian hukum maupun anggaran.
Selain itu, gaya hidup pejabat turut ia singgung sebagai bagian dari integritas. Menurutnya, hidup berlebihan, termasuk dalam penampilan, bisa berdampak negatif karena ditiru bawahan.
“Pejabat jangan jadikan kantor sebagai ajang fashion show. Kesederhanaan juga bagian dari integritas,” kata dia.
Munafri berharap pelaksanaan SPI menjadi momentum memperkuat tata kelola birokrasi Makassar.
“Survei integritas ini penting agar kita benar-benar mengelola dan menyelamatkan uang negara, lalu mengembalikannya ke masyarakat sebagai pertanggungjawaban,” tutup Munafri. (*)
Comment