Bawaslu Sulsel: Penguatan Kelembagaan Jadi Kunci Pemilu Berkualitas

Bawaslu Kabupaten Jeneponto bersama Komisi II DPR RI saat menggelar kegiatan Penguatan Kelembagaan Pengawas Pemilu dengan tema “Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan” di Valentine’s Hotel Jeneponto, Senin (25/8/2025).

LENSA, JENEPONTO – Bawaslu Kabupaten Jeneponto bersama Komisi II DPR RI menggelar kegiatan Penguatan Kelembagaan Pengawas Pemilu dengan tema “Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan” di Valentine’s Hotel Jeneponto, Senin (25/8/2025).

Sebanyak 76 peserta hadir, mulai dari unsur Forkopimda, perwakilan partai politik, media, NGO, organisasi masyarakat, mahasiswa, tokoh agama, tokoh perempuan, hingga tokoh masyarakat.

Ketua Bawaslu Jeneponto, Muhammad Alwi, menegaskan pentingnya momentum non-tahapan pemilu sebagai ruang berbenah.

“Non tahapan ini adalah proses transformasi dan pembenahan kelembagaan. Kita manfaatkan kesempatan ini untuk memperkuat regulasi sekaligus membangun kedekatan dengan mitra kerja demi meningkatkan partisipasi masyarakat,” jelasnya.

Hal senada disampaikan Anggota Bawaslu Sulsel, Alamsyah. Ia menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh, baik terhadap penyelenggara, peserta, maupun pemilih.

“Penguatan kelembagaan bukan sekadar rutinitas, tetapi cara untuk memberi pemahaman kepada masyarakat. Masukan dari peserta sangat kami harapkan,” ujarnya.

Sekda Jeneponto, Muh. Arifin Nur, yang hadir mewakili Bupati, mengapresiasi kegiatan tersebut.

“Kami berharap ini tidak sekadar seremonial, tapi benar-benar menjadi wadah penguatan lembaga dan refleksi pemilu sebelumnya,” katanya.

Sementara itu, Tenaga Ahli Bawaslu RI, Dayanto, menegaskan bahwa kualitas pemilu sangat bergantung pada persiapan yang matang sejak awal.

“Persiapan pra-pemilu sama pentingnya dengan pasca-pemilu. Kehadiran masyarakat, media, ormas, hingga partai politik adalah kunci memperkuat penyelenggaraan yang berintegritas,” tegasnya.

Kegiatan yang berlangsung interaktif ini menjadi momentum penting memperkuat sinergi antara Bawaslu dan pemangku kepentingan. Harapannya, pemilu mendatang dapat berjalan lebih berkualitas, partisipatif, dan berintegritas. (*)

Comment