LENSA, TAKALAR – Wakil Bupati Takalar, Hengky Yasin mengatensi kasus kematian ibu hamil Shelly Agustina Bahar (25) di Desa Sanrobone, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar, yang diduga meninggal karena lambat mendapatkan penanganan.
Orang nomor di daerah itu pun mengaku telah mengatensi Plt Kepala Puskesmas (Kapus) Sanrobone, dr. Suntari untuk mengklarifikasi persoalan tersebut.
“Tadi sudah minta ke ibu Kapus tidak boleh kejadian semacam ini terjadi kembali,” kata politisi PKB tersebut melalui keterangan tertulisnya, Jumat (22/8/2025).
Diketahui, Puskesmas Sanrobone, Takalar, menuai sorotan pasca meninggalnya salah satu pasien ibu hamil yang meninggal diduga karena lambat mendapatkan penanganan.
Shelly Agustina Bahar, perempuan usia 25 tahun, tiba-tiba pingsan sekitar pukul 03.00 subuh di rumahnya, di Desa Sanrobone, Kecamatan Sanrobone, Selasa (19/8/2025).
”Keluar busa dari mulut dan hidung,” kata ibunda Shelly, Herningsyah (45), saat dikonfirmasi di kediamannya di Desa Sanrobone, Kamis (21/8/2025).
Melihat kondisi anaknya yang gawat, Herningsyah langsung lari ke Puskesmas Sanrobone yang jaraknya hanya sekitar 50 meter.
Sampai di Puskesmas, Herningsyah langsung meminta bantuan mobil ambulance kepada perawat yang sedang piket jaga. Namun permintaan Herningsyah tidak terpenuhi.
”Katanya tidak ada supir,” jelas Herningsyah dengan raut kesal.
Dengan perasaan panik, Herningsyah sempat keluar kantor Puskesmas lalu masuk lagi memastikan, apakah diberikan mobil atau tidak.
”Saya masuk lagi tapi tidak ada jawaban,” ucapnya.
Herningsyah kemudian pulang ke rumahnya dan memutuskan membawa anaknya dengan kendaraan pick-up milik tetangga ke RSUD Padjonga Daeng Ngalle. Sampai di RSUD Padjonga, Shelly langsung dibawa dan dirawat di Ruang Persalinan.
”Kata salah satu perawat, ini hipertensi,” sambung Hernigsyah. Namun, tak lama dirawat, Shelly menghembuskan nafas terakhir.
Shelly hamil 8 bulan hasil pernikahannya dengan Niswar (29). Keduanya menikah pada September 2024.
Shelly bekerja sebagai Anggota Satpol PP Takalar. Herningsyah mengungkap Shelly masih aktif menjalankan tugas saat hamil.
Pelaksana Tugas Kepala Puskesmas Sanrobone, dr. Suntari menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini. Dia menegaskan akan melakukan audit internal terkait masalah tersebut.
”Kami terus berusaha memperbaiki pelayanan untuk masyarakat sanrobone,” pungkasnya. (*)
Comment