Pemkot Makassar Disarankan Operasikan 1 Unit Pesawat Amfibi, Nurmal: Hadiah Mulia untuk Sangkarrang

Nurmal Idrus.

LENSA, MAKASSAR – Peluncuran perdana Program pesawat amfibi dan
ground breaking pembangunan bandara perairan di CPI Makassar pada Senin, 11 Agustus 2025, oleh Pemprov Sulsel berjalan sukses.

Sebagai kota yang punya banyak pulau, Pemkot Makassar diminta untuk mengadopsi program itu sebagai hadiah bagi warga yang bermukim di jejeran pulau spermonde. “Walikota Makassar bisa mengadopsi program itu dengan membeli satu pesawat serupa. Itu jauh lebih baik karena menjadi layanan yang memang sangat dibutuhkan warga pulau di wilayah Kota Makassar terutama di Kecamatan Sangkarang,” kata Direktur Lembaga Kebijakan Publik dan Politik, Nurani Strategic, Dr. Nurmal Idrus, Senin, 11 Agustus 2025.

Menurut Nurmal, APBD Makassar sanggup untuk membeli pesawat itu karena harga pasarnya yang tidak terlalu mahal. “Jika dibanding dengan manfaatnya, harganya yang belasan miliar itu tak seberapa. APBD Makassar saya pikir sanggup daripada membeli kebutuhan yang tak terlalu penting. Itu akan sangat membantu warga pulau yang membutuhkan akses cepat terutama untuk yang sakit karena bisa dilayani dengan cepat menuju fasilitas layanan kesehatan di Makassar. Apalagi, menurut saya, pesawat jenis itu cocok untuk kegiatan penyelamatan musibah juga, bahkan bisa dimanfaatkan juga untuk kebutuhan wisata ke kepulauan di jajaran spermonde”, tambahnya.

Nurmal meyakini program itu sangat dinanti warga pulau. “Hitung-hitung juga sebagai hadiah untuk warga Sangkarrang yang selama ini kesulitan berbagai akses layanan. Selama ini warga dari sana itu harus diangkut perahu ketinting yang lambat menuju rumah sakit di Makassar,” tukasnya.

Program pesawat amfibi ini sendiri adalah inisiatif Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk menyediakan transportasi udara baru, khususnya ke daerah kepulauan, yang bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas ke daerah terpencil dan mendukung pengembangan sektor pariwisata. (*)

Comment