Munafri Peringatkan PDAM Makassar Hentikan Rekrutmen Ilegal dan Nepotisme

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin.

LENSA, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, memberi peringatan tegas kepada jajaran Direksi Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar agar menghentikan praktik rekrutmen ilegal, penempatan jabatan berbasis kedekatan, serta manajemen yang sarat nepotisme.
Pesan itu disampaikan dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-101 PDAM di Kantor PDAM, Senin (11/8/2025).
Munafri menegaskan PDAM tak boleh terus dibebani masalah internal seperti pegawai siluman, kebocoran air ilegal, hingga jabatan yang diberikan karena hubungan keluarga atau kedekatan personal.
“Tidak boleh lagi ada jabatan karena sepupu direksi, karena orangnya wali kota, atau karena kedekatan lainnya. Profesionalisme harus jadi yang utama,” kata dia.
Pada momentum HUT PDAM Makassar ke-101, Munafri mengingatkan bahwa PDAM harus memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh masyarakat.
“Usia 101 tahun bukanlah usia muda. PDAM harusnya setiap tahun memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat dan memberi sumbangsih besar bagi pemerintah kota,” ujar Munafri.
Ia menekankan PDAM harus memberikan pelayanan maksimal kepada seluruh warga Makassar tanpa diskriminasi, sekaligus berkontribusi nyata bagi Pemkot. Momentum HUT ke-101 diharapkan menjadi titik balik menuju era profesionalisme dan pelayanan prima.
“Kita punya visi dan pola pikir yang sama. PDAM ada untuk mengalirkan air bersih ke seluruh pelosok Makassar, tanpa pandang musim atau kondisi. Jika ini kita pegang bersama, insyaallah bisa terwujud,” tuturnya.
Ia meminta Plt Direksi PDAM memaksimalkan distribusi air, menekan kehilangan air non revenue water (NRW), dan menempatkan pegawai sesuai kapabilitas. Sistem pengkaderan dan asesmen terbuka dinilai perlu untuk memilih orang terbaik di posisi strategis.
“Ini yang kita tidak mau terjadi. Beri kesempatan yang sama bagi semua karyawan untuk bersaing secara sehat. Kita butuh kajian ilmiah dan akademik dalam menentukan posisi, bukan like and dislike,” imbuhnya.
Menurutnya, perbaikan tata kelola akan berdampak langsung pada peningkatan pelayanan, baik bagi pegawai maupun masyarakat. Munafri juga menyoroti perlunya kelengkapan sarana kerja lapangan.
“Jangan memaksakan target tanpa memberi alat kerja yang cukup bagi teman-teman di lapangan. Lengkapi mereka agar pelayanan bisa tepat waktu dan maksimal,” ujar Munafri.
Pada kesempatan tersebut, Munafri juga mengumumkan pembukaan seleksi jabatan direktur dan dewan pengawas PDAM secara transparan dan inklusif.
“Proses ini tidak eksklusif. Siapapun yang punya kemampuan dan mau meningkatkan kinerja PDAM, silakan ikut seleksi,” jelasnya. (*)

Comment