LENSA, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar memanfaatkan momentum Hari Anak Nasional ke-41 Tahun 2025 untuk mempertegas komitmennya dalam membangun generasi berkarakter.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyerukan penguatan pendidikan budi pekerti dan tata krama di sekolah-sekolah, seiring dengan kekhawatiran terhadap krisis karakter di kalangan anak-anak.
“Lewat Hari Anak Nasional. Pendidikan budi pekerti harus kembali menjadi fondasi utama di sekolah. Nilai-nilai budaya Makassar seperti siri’ na pacce, tabek, dan tapak rama perlu diajarkan sejak dini,” kata Munafri, pada peringatan Hari Anak Nasional yang digelar di Lapangan Karebosi, Rabu (23/7/2025).
Ia menilai arus informasi global yang tak terfilter berpotensi melemahkan identitas anak. Sehingga, pendidikan karakter harus menjadi bagian inti dari sistem belajar.
“Ini bukan sekadar pelajaran tambahan, tapi investasi jangka panjang untuk menjaga identitas dan karakter anak-anak kita dalam menghadapi era digital,” imbuh Munafri.
Oleh karena itu, Munafri menyebut karakter yang baik harus ditanamkan sejak dini agar anak tidak hanya cerdas intelektual, tapi juga memiliki empati dan sopan santun.
Selain itu, Ia juga menyoroti pentingnya penyelesaian masalah tanpa kekerasan, serta membangun hubungan sosial sehat dengan lingkungan sekitar.
Sebagai langkah strategis, Munafri menuturkan akan memperkuat pendidikan agama di sekolah dasar, salah satunya dengan menambah jam pelajaran.
“Dengan memperkuat pelajaran agama, mereka bisa lebih selektif menyerap informasi yang datang dari luar. Ini adalah bentuk perlindungan yang paling efektif dari dalam,” ujarnya.
Munafri menyebut Pemkot Makassar mendukung penuh program PAUD hingga pendidikan dasar yang berpihak pada tumbuh kembang anak.
“Kita ingin mencetak generasi yang bukan hanya cerdas, tapi juga beradab dan bermoral,” tutup Munafri. (*)
Comment