LENSA, MAKASSAR – Perumda Pasar Makassar mulai melakukan sosialisasi program digitalisasi sistem pembayaran non tunai melalui QRIS di pasar-pasar tradisional.
Uji coba tahap awal dilakukan di dua pasar di Kota Makassar, yakni Pasar Niaga Daya dan Pasar Terong, pada Kamis (19/6/2025).
Tim gabungan telah turun langsung ke dua lokasi pasar untuk melakukan edukasi kepada pedagang dan pembeli terkait mekanisme transaksi non tunai.
Pelaksana tugas Direktur Utama Perumda Pasar Makassar, Ali Gauli mengungkapkan program ini merupakan bagian dari upaya mendorong inklusi keuangan dan efisiensi transaksi di pasar tradisional.
Di mana, program tersebut dijalankan atas kerja sama antara Perumda Pasar Makassar Raya dan Bank Sulselbar.
“Digitalisasi ini menjadi salah satu konsen dari Bank Indonesia dan Pemerintah Kota Makassar. Melalui Perumda Pasar masuk ke pasar-pasar tradisional agar pembayaran non tunai ini dapat terimplementasi dengan baik pada semua pengguna pasar yang ada,” kata Ali.
Ali menjelaskan pada sosialisasi tersebut para pedagang diarahkan untuk membuka rekening bank oleh tim gabungan yang turun. Sekaligus, untuk membuatkan barcode QRIS jualan para pedagang.
” Ini sekarang pedagang disuruh buka rekening dan langsung dibuatkan QRIS jualannya. Jadi orang bisa bayar QRIS kalo belanja ditempatnya pedagang,” terang Ali.
Lebih lanjut, Ali mengungkapkan alasan memilih pasar Niaga Daya dan Terong sebagai role model karena aktivitas ekonomi yang tinggi dan potensi kesiapan infrastruktur yang memadai.
“Program ini diawali pada 2 pasar sebagai role model, yaitu Pasar Niaga Daya dan Pasar Terong,” terang Ali. (*)
Comment